Jumat, 20 Maret 2009

Pelatihan Pembuatan Kompos






PROGRAM SEKOLAH

Pengelolaan Lingkungan Terpadu

Tujuan Penerapan Green School:
1. Terbangunnya kepedulian lingkungan dari warga SCA
2. Terbangunnya sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi di SCA
3. Meningkatnya peran dan keberadaan SCA bagi masyarakat

Program-program Green School yang dilaksanakan:

1. Pembentukan Duta lingkugan SCA

Duta Lingkungan SCA adalah siswa SCA yang terpilih untuk menyebarluaskan pesan dan program lingkungan sekolah kepada teman-temannya di lingkungan SCA. Saat ini Duta Lingkungan SCA terdiri dari 10 anggota aktif.
Anggota Duta Lingkungan SCA nantinya akan dibekali wawasan dengan mengikuti pelatihan dasar peduli lingkungan. Salah satunya yaitu pelatihan pembuatan kompos yang akan diadakan di Lebak Bulus pada hari sabtu, 21 Maret 2009.

2. Pengelolaan Sampah Sekolah

Sampah yang diproduksi oleh warga SCA terdiri dari sampah kertas, sampah plastik, kaleng minuman, daun-daun, dan sampah basah. Jenis sampah di atas saat ini sudah dikelola Tim Kompos dan Tim Art.
Sampah kertas didaur ulang antara lain menjadi kertas surat, kerajinan tangan dari bubur kertas dan lain-lain. Sampah plastik diubah menjadi produk-produk yang bermanfaat seperti, tas, tempat pensil dll sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk.

3. Pembudidayaan Tanaman Obat

Tanaman obat yang dibudidayakan yaitu Toga (tanaman obat) pengusir nyamuk. Pilihan ini dengan mempertimbankan bahwa populasi nyamuk di sekitar sekolah cukup tinggi sehingga kasus

5. Kampanye Lingkungan

Sebagai kelompok yang peduli lingkungan, Duta Lingkungan menganggap penting untuk mulai mengampanyekan isu-isu lingkungan. Kegiatan kampanye ini bermaksud untuk menyebarkan benih kesadaran lingkungan kepada berbagai khalayak baik di lingkungan SCA maupun di luar sekolah.

Kamis, 19 Maret 2009

Kertas Daur Ulang






PROGRAM ADIWIYATA

PROGRAM ADIWIYATA

(Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan)

1. Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata

Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Dalam pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para steakholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.

Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

2. Landasan Kebijakan

1. UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Kesepakatan Bersama Kementrian Negara Lingkungan Hidup Dengan Departemen Pendidikan Nasional KEP 7/MENLH/06/2005 dan Nomor : 05/VI/KB/2005

3. Norma Dasar Program Adiwiyata

Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain : Kebersaaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

4. Prinsip-Prinsip Dasar Program Adiwiyata

1. Partisipatif ; Komunitas sekolah terlibat dala manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.

2. Berkelanjutan ; Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

5. Keuntungan Mengikuti Program Adiwiyata

Keuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah :

1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya;

2. Meningkatkan penghematan sumber daya melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi;

3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah;

4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah;

5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang;

6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar;

7. Mendapat penghargaan Adiwiyata.

6. Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata

Dalam mewujudkan Program Adiwiyata telah ditetapkan berbagai indikator ;

1. Pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;

2. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan;

3. Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif;

4. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah.

Indikator Program Adiwiyata dijabarkan dalam beberapa kriteria yaitu :

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah

Untuk mewujudkan sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.

1. Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan;

2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup;

3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup;

4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam;

5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat;

6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang pedui dan berbudaya lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran;

2. Penggalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar;

3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya;

4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah ;

1. Menciptakan kegiatan ekstrakulikuler/kulikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah;

2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar;

3. Membangun dan diprakarsai kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

4. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut meliputi ;

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekoah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup;

2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah;

3. Penghematan sumberdaya alam (air, listrik) dan ATK;

4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat;

5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

Berdasarkan indikator tersebut sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, sejumlah kriteria yang ditetapkan dimaksudkan untuk memudahkan implementasi Program Adiwiyata sehingga kriteria tersebut perlu dijabarkan agar dipahami oleh masing-masing pelaksana program. Penjabaran kriteria telah disusun dengan sederhana dan diharapkan tidak menambah beban bagi sekolah dan warganya dalam mengikuti Program Adiwiyata. Penjabaran kriteria Program Adiwiyata di buat dalam bentuk kerangka program dan sekaligus digunakan untuk pengelompokan pencapaian tahapan Program Adiwiyata.